Wednesday, June 16, 2021


Biografi di QRZ.com

I became a member of ORARI (Indonesia Amateur Radio League) when I was studying at Geological Engineering in ITB Bandung, around 1981. My curiosity and wanting to know more about electronics made me want to join ORARI.


Finished college in 1986 and started work, still on-air at 2m, 80m with initial callsign YD1FFO. Then take the advanced class exam and move up to YC1FFO. Using Yaesu FT-101, Kenwood TS-430S, then also tried Yaesu FT-747GX. However, office work began to take over so that after 5 years of working in the field mostly out of Java Island, the ORARI license became dormant.


On the eve of retiring in early 2020, started to renew the defunct ORARI license. However, the YC1FFO callsign could not be recovered, so I got a new callsign, namely YC1FYH. 

A year before retiring, I started browsing to find a suitable rig, suitable in price and suitable for self-repair. Somehow I couldn’t find my old rigs, maybe someone sold those while I was go working outside of Java….hiks. Have to buy one…

The choice fell to the Kenwood hybrid, especially after reading the websites of Kenwood hybrid elmers and masters, including Ken K4EAA, Mike W5RKL, Terry K9TW, Walter KD7DNY, Ron WB4HFN any more masters not to mention. 


From reading and studying the discussions on QRZ.com and at the Kenwood hybrid group, I have managed to repair and tune up 7 Kenwood hybrid rigs purchased at bargain prices, from US$50 to US$150 the most expensive. Those are four TS520 (2 D models, 1 S model, and 1 V model) and three TS820 (S, V, and X models). All with 2 final tubes. Thanks to the Kenwood hybrid group, especially Mike W5RKL.


One of the most severe and most time consuming (nearly 6 months) to repair is the TS-520S. Can't transmit, receive low sensitivity…complete as a statue of boat anchor. Repair took a long time, partly because I was reading all the articles and discussions related to the Kenwood hybrid. Including find out the replacement parts that not ready available locally here. And also because …I’m not an electrical engineer hahaha…..!


Finally….job done, all rigs are in good condition and functional, including replacing the final tubes with NOS GE 6883B because the NOS 6146B or S2001A tubes are expensive. I like this TS-520S more than TS-820S. I. just don’t know NB is working or not, as too complicated for me to tune according to service manual. 


I'm currently making a database of ORARI's member here who are using the Kenwood hybrid rigs. Only a few people I know so far, perhaps I should go on-air more. After retirement, sure there is enough time for QSO and hobbies, rigs, antennas and other things related to ORARI.


73

Adhi Wibowo YC1FYH

youtube mBoy AW

yc1fyh.blogspot.com 








     




Monday, June 14, 2021


NETRALISASI TABUNG FINAL


Pengertian netralisasi tabung final


Jika anda mempunyai rig dengan final tabung, seperti yang saya pakai yaitu Trio TS520S, maka salah satu hal yang perlu diketahui adalah netralisasi tabung final tersebut. Apa sih perlunya netralisasi tabung final?


Seperti kita ketahui, dalam tabung tersebut ada yang namanya plate dan control grid (saya sengaja tidak mengubah namanya tetap dalam bhs Inggris, supaya tidak membingungkan). Nah antara plate dan grid ini akan timbul suatu kapasitansi, yang dapat memberikan efek merusak linearity dan kestabilan kerja tabung tersebut (hehe…ini bukan kata saya, lha saya juga gak ngerti, ini sih kata K9AXN).


Efek pertama adalah dapat memberikan feedback negatif ke frekuensi operasi, sehingga mengakibatkan efek degenerative pada drive ke grid. Tanpa netralisasi, drive harus ditambah untuk mencapai output full. Walau demikian, feedback tidak berpengaruh pada efisiensi, hanya drive yang mesti ditambah.


Efek kedua adalah membuat feedback positif kepada rangkaian parasitic Hartley, yang terbentuk di bawah frekuensi operasi. Hal ini memang terjadi secara natural di rangkaian tuned grid/tuned plate pada semua amplifier yang menggunakan tabung. Efeknya tentu berbahaya, sehingga perlu dinetralkan.


Menurut W8JI, netralisasi diperlukan karena tabung memiliki unwanted kapasitansi internal. Kapasitansi antara elemen input dan elemen output di dalam tabung vakum mengakibatkan rangkaian output akan membalik ke arah input. Jika hal ini cukup kuat, regenerative feedback ini membuat berkurangnya efisiensi.


Tujuan netralisasi ini atau juga proses balancing adalah untuk menimbulkan feedback kedua sedemikian rupa sehingga feedback kedua ini sama besarnya dengan regenerative feedback, namun polaritasnya atau fasanya berlawanan sehingga akan saling meniadakan. Salah satu cara yang populer adalah menggunakan variable kapasitor untuk mencari titik balancing tersebut. Tanpa netralisasi, tabung harus dikurangi powernya untuk mencegah terjadinya osilasi. Dengan kata lain, rangkaian yang sudah dinetralisasi dapat mencapai gain lebih tinggi dan meningkatkan sensitivitas receiver.



Bagaimana melakukan netralisasi  


Dalam manual servis Trio TS520S, tata cara melakukan netralisasi dijelaskan dengan baik. Tapi dibutuhkan alat, yaitu RF milivoltmeter beserta RF probe nya. Jika tidak ada milivoltmeter, dapat menggunakan digital voltmeter dan pastikan bahwa internal impedance dari voltmeter sebesar 10 M-Ohm. Kemudian juga harus ada RF probenya.


Berikut adalah peralatan yang saya gunakan. Milivoltmeter yang saya gunakan adalah milivoltmeter merk Kikusui model 114 dengan probe 973R seperti pada foto. Powernya menggunakan listrik, masih 100V karena ini alat yang saya beli dari Jepang. Tidak saya ubah, biar aja 100V, saya pakai trafo putar step down. Skala ketelitian milivoltmeter ini sampai dengan mV, dari 1,5 mV sampai dengan 500 V, menggunakan rotary switch 10 posisi.  


    


Tapi probe ori nya hanya bisa untuk mengucur voltase dan arus saja, tidak bisa untuk mengukur RF. Oleh karena itu mesti ditambah lagi RF probe. Browsing nemu RF probe homebrew oleh N5FC, yanag juga dipakai di RF voltmeter Heathkit. Berikut adalah gambar skema rangkaiannya, dan saya akan mengikuti skema tersebut.



           

  

                                                                Gambar RF probe dari N5FC dan rangkaiannya.




Housing probe saya buat dari spidol whiteboard, kemudian dilapis tembaga untuk shield. Ujung probe menggunakan probe multimeter yang biasa, kebetulan ada bekas probe multimeter analog yang tidak terpakai. Foto berikut adalah RF probe buatan saya tersebut, ujungnya saya tempel dengan lem plastik glue gun. Lumayan, ujung probe jadi kuat terikat ke spidol bekas…


Foto di bawah ini adalah RF probe homebrew bikinan saya, sesuai dengan rangkaian dari N5FC dan cara merakitnya sesuai dengan petunjuk, yaitu semua komponen harus dirangkai di dalam shield dari tembaga, dan dihubungkan dengan kabel coax ke voltmeter. Saya pakai coax RG58 supaya impedansi nya 50 ohm sama dengan impedansi antena. 




Foto RF probe homebrew menurut skema dari N5FC (property of YC1FYH)



Hasilnya gimana ya…hehe ya nanti sambil dites untuk netralisasi apa bisa atau tidak.


Pengetesan netralisasi


TIba saatnya melakukan netralisasi pada tabung final di rig TS520S saya, apalagi tabungnya saya ganti modifikasi dengan tabung 6883B. Tabung aslinya S2001A karena mati 1 buah, maka keduanya saya ganti dengan 6883B. Tetapi harus dilakukan modifikasi pada final boardnya, karena tabung 6883B ini heaternya minta tegangan 12V. Sedangkan S2001A tegangan heaternya adalah 6V. Cerita tentang modifikasi ke 6883B ini ada pada artikel yang lain.


Mengikuti buku manual servis TS520S, netralisasi dilakukan dengan cara memutar variable kapasitor yang berada di dalam kotak tabung final, atau istilahnya final cage. Tapi harus dilakukan dengan obeng non-konduktif atau obeng plastik supaya gak kesetrum hehehe…. Hati-hati, tegangan pada tabung final dapat mencapai 900V, cukup untuk membuat sampeyan silent key…!



Caranya yaitu:

  1. tune up rig pada frekuensi 21.3 MHz pada mode CW; jangan lupa switch SG nya harus on hehe…lebih baik pakai dummy load tidak pakai antena;
  2. setelah ok rig keluar output maksimumnya, standby (posisi pada REC) dan switch SG ke off;
  3. pasang dummy load [mestinya sdh dari tadi pada saat tune up di butir 1)];
  4. switch ke SEND, dan ukur tegangan pada dummy load dengan RF milivoltmeter, tentu menggunakan RF probe;
  5. dengan obeng non-konduktif, putar variabel kapasitor TC1 pada final cage sehingga bacaan tegangan di RF milivoltmeter menjadi paling minimum.


Ya setelah diperoleh nilai TC1 minimum, ya selesai hehe….gampang kan? Setelah itu cek output di tiap band, 80m sampai 10m. Mungkin di band 10m sedikit lebih kecil outputnya, suatu hal yang normal.


Bagaimana hasilnya RF probe homebrew? Oke banget masbro…..manstabbbb pisan. Videonya sedang saya buat supaya jelas bagaimana proses netralisasi.





TS780 perbaikan encoder unit (bag1) Teori operasi TS780. Awalnya display frekuensi dapat digeser via dial besar di depan pada saat kondisi...